IHSG dibuka menguat tipis, kuat hingga penutupan perdagangan?

banner 468x60


banner 336x280

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada perdagangan sesi 1 Selasa (14/05/2024), di tengah sikap investor yang masih bias Tunggu dan lihat sambil menunggu rilis data penting perekonomian global dan domestik minggu ini.

Pada pembukaan sesi 1 hari ini, IHSG dibuka menguat tipis 0,03% ke 7.101,29. 13 menit pembukaan, reli IHSG menguat namun masih cenderung terbatas yakni menguat 0,13% ke 7.109,06.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini mencapai kurang lebih Rp 1,1 triliun dengan volume transaksi 1,7 miliar lembar saham dan dieksekusi sebanyak 110.379 kali..

Investor masih bullish Tunggu dan lihat sehingga IHSG masih cenderung stagnan pada awal sesi 1 hari ini. Volatilitas IHSG juga cenderung tinggi pada hari ini. Investor masih menunggu rilis data penting perekonomian global dan domestik pada minggu ini.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis data penjualan ritel periode Maret 2024 hari ini.

Berdasarkan konsensus yang dikutip Ekonomi perdaganganPertumbuhan penjualan ritel diperkirakan hanya mencapai 2,1%. Angka tersebut turun signifikan dibandingkan pertumbuhan Februari yang mencapai 6,4%.

Penurunan ini diperkirakan karena momentum penjualan yang cenderung menurun setelah beberapa bulan sebelumnya didorong oleh periode sentimen positif.

Namun, di tengah perkiraan tersebut, BI juga memperkirakan penjualan ritel Indonesia akan tetap kuat di bulan Maret. Hal ini tercermin dari pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) pada Maret 2024 sebesar 3,5% (year-on-year) atau berada pada level 222,8.

Data penjualan ritel yang mengalahkan ekspektasi pasar diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan terkait seperti sektor ritel. Meski demikian, pelaku pasar masih akan membandingkan penjualan ritel pada periode Maret.

Pada Februari 2024, kinerja penjualan eceran didorong oleh pertumbuhan sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta peningkatan pada sektor peralatan informasi dan komunikasi serta barang budaya dan rekreasi, meskipun masih berada pada zona penurunan.

Namun yang terpenting, investor menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode April 2024. Hari ini, data inflasi produsen (indeks harga produsen/PPI) akan dirilis terlebih dahulu.

Sebagai catatan, PPI bulan Maret mencapai 2,1% (setiap tahun/tahunan) pada bulan Maret 2024 dan 0,2% (dari bulan ke bulan/mtm) pada bulan Maret 2024.

Data PPI AS diperkirakan naik 0,3%. PPI Inti, tidak termasuk biaya energi dan pangan, diperkirakan naik 0,2%, sama seperti pada bulan Maret 2024.

PPI tahunan diperkirakan sebesar 2,2% pada bulan April, naik dari periode Maret yang menyentuh 2,1%. Sementara itu, PPI inti diperkirakan secara konsensus sebesar 2,4% y-o-y, sesuai dengan periode bulan Maret.

Data PPI keluar hanya sehari sebelum rilis inflasi konsumen (Indeks Harga Konsumen/CPI) AS. Jika PPI kembali menguat atau melampaui ekspektasi pasar, hal tersebut akan menjadi kabar buruk karena ada kemungkinan inflasi akan tetap kuat.

Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan bahwa CPI inti akan naik 0,3% bulan ke bulan dari 0,4% di bulan Maret dan peningkatan tahunan sebesar 3,6% dari 3,8%.

Investor fokus pada inflasi karena mereka mempertimbangkan seberapa cepat Federal Reserve (Fed) AS kemungkinan akan menurunkan suku bunganya.

RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Cetak rekor ATH baru! IHSG melonjak hampir 1% menjadi 7.348,52

(chd/chd)


Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *