A Ibu asal Inggris, Ellie Keating, menyadari pada Desember 2019 bahwa ada yang tidak beres dengan putranya, Mason. Mason sering mengalami kesulitan bernapas di malam hari.
Tak hanya itu, Mason juga mengalami demam tinggi terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Kemudian Ellie Keating membawanya ke dokter umum untuk memeriksa kondisi putra kesayangannya pada Januari hingga Maret 2020. Ellie Keating mengetahui bahwa putranya juga sering berkeringat di malam hari, namun menurut dokter, Mason menderita infeksi virus.
Setelah itu, kondisi Mason tak kunjung membaik. Dia bahkan muntah-muntah dan kesulitan berdiri. Ketika Ellie Keating melihat kondisi putranya semakin memburuk, ia segera memanggil ambulans dan membawa putranya yang masih kecil ke rumah sakit.
Ellie Keating merasa putranya menderita sesuatu yang lebih dari sekadar infeksi virus biasa. Sebab gejala yang muncul semakin parah.
“Dengan semakin banyaknya gejala yang muncul, maka tidak tepat untuk berasumsi bahwa ini adalah infeksi virus yang normal,” kata Ellie Keating, dikutip dari People, Selasa (21/5/2024).
Mason mengalami muntah-muntah dan tidak mau makan atau minum. Bahkan saat mengganti popok Mason, Ellie Keating memperhatikan popok putranya sangat kering. Dia langsung tahu ada yang tidak beres dengan kesehatan anaknya.
“Kemudian dia muntah dan tinjanya tampak seperti baru saja menelan tembakau; itu sangat kecil. Dia tidak makan atau minum, jadi tidak ada popok basah. “Saya tahu itu adalah alarm nomor satu ketika popok bayi tidak basah,” katanya.
Setelahnya, Mason menjalani perawatan intensif dan menjalani rontgen dada serta tes darah. Ternyata Mason mengidap leukemia limfoblastik akut sel T dan ia sering batuk dan mendengkur di malam hari, padahal ia belum pernah melakukan hal tersebut sebelumnya.
“Salah satu kekhawatiran utama saya adalah batuk ini; sangat, sangat sulit. “Itulah yang membuatnya mulai mendengkur di malam hari dan dia belum pernah mendengkur sebelumnya,” kata Ellie Keating.
Ellie Keating tidak dapat mempercayainya dan sangat terpukul mengetahui bahwa putranya menderita kanker pada usia yang sangat dini. Padahal, dia tidak mengetahui gejala kanker tersebut.
“Saya menangis begitu keras. Ketika saya menyadari kenyataan bahwa dia mengidap kanker, saya tersadar bahwa dia akan mati. Saya tidak memiliki kesempatan untuk meneliti terapi alternatif; saya tidak punya waktu,” dia berkata.
Ikuti berita Okezone berita Google
Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya
Quoted From Many Source